Musrenbang For Keren
Memperkuat Peran Kelompok Rentan dalam Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Kediri
ARTIKEL
10/20/20252 min read


Mendorong Pembangunan Inklusif untuk Kelompok Rentan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Kelompok Rentan tahun 2025 digelar di Balai Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, pada 13 Oktober 2025.
Acara ini diinisiasi oleh SuaR Indonesia (Suara Perempuan dan Anak Rentan) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri, melalui Bakesbangpol, Bappeda, dan Dinas Kesehatan, dengan tujuan memperkuat peran kelompok rentan dalam proses perencanaan pembangunan daerah


Pembangunan untuk Semua
Kepala Bappeda Kabupaten Kediri, Joko Suwono, menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak hanya berbicara tentang infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga soal keadilan sosial dan partisipasi semua kelompok masyarakat.
Melalui siklus perencanaan mulai dari Forum Konsultasi Publik hingga Musrenbang Kabupaten kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak, lansia, dan masyarakat miskin kini memiliki ruang untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka secara langsung.
Fokus pembangunan Kabupaten Kediri tahun 2026 diarahkan pada tujuh misi utama, termasuk peningkatan pendidikan dan kesehatan, penguatan ekonomi kerakyatan, serta percepatan penurunan kemiskinan dan stunting.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Sipil
Perwakilan Bakesbangpol, Yuli Marwantoko, menjelaskan pentingnya peran NGO dan Ormas sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan yang inklusif.
Mereka berfungsi sebagai fasilitator, advokat, dan penghubung antara masyarakat dan pemerintah, memastikan bahwa kebijakan publik benar-benar berpihak pada kelompok yang selama ini terpinggirkan.
Menurut Yuli, NGO dan Ormas bukan sekadar pelengkap, tetapi aktor penting yang membantu memastikan proses pembangunan lebih partisipatif dan transparan.
Tantangan dan Data Kesehatan Masyarakat
Paparan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri yang disampaikan oleh Dr. Bambang Triyono Putro menyoroti dua isu besar: HIV/AIDS dan Tuberkulosis (TBC).
Data hingga Agustus 2025 menunjukkan capaian pengendalian HIV di Kediri masih di bawah target nasional 95-95-95, di mana baru 64% populasi berisiko yang mengetahui statusnya, dan hanya 53% yang pengobatannya tersupresi.
Untuk TBC, capaian penemuan kasus baru masih 52,6% dari target 85%. Masih banyak pasien yang menolak atau putus pengobatan, serta kontak serumah yang belum menjalani terapi pencegahan.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan mengajak kelompok rentan dan masyarakat luas untuk aktif membantu deteksi dini, mengedukasi lingkungan, dan mengurangi stigma terhadap pasien HIV maupun TBC.


Arah dan Harapan
Musrenbang Tematik SuaR Kediri ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan inklusif bisa dimulai dari ruang dialog lokal.
SuaR Indonesia berharap hasil musyawarah ini tidak berhenti di forum, tetapi benar-benar masuk ke dokumen perencanaan daerah dan diakomodir oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial, Kabupaten Kediri bergerak menuju pembangunan yang berkeadilan, partisipatif, dan tidak meninggalkan siapa pun di belakang.